Nyempluk

Selasa, 06 Oktober 2015

Sigmun Freud Vs Luqman Hakim




Bismillahirrohmaanirrohiim

Catatan ini saya buat, setelah membaca link yang di share suami saya dari sebuat situs yang akhir-akhir ini sering kami kunjungi.

Kenapa situs itu sering kami kunjungi? Awalnya karena banyak sekali kisah-kisah tauladan dan penuh hikmah di dalamnya. Dalam situs itu pula banyak artikel-artikel yang berkaitan dengan fakta-fakta yang selama ini jauh sekali dari opini publik dan paradigma  saya. Seringkali, saya mengakhiri artikel yang saya baca di situs itu, dengan kata "Oooooooo... " yang panjang, isakan tangis menyadari kesalahan, Sms "I love u " untuk suami karena merasa betapa beruntungnya saya memiliki beliau, atau kadang dengan bergidik ngeri karena fakta yang baru saya sadari.

Kali ini saya mengakhiri artikel yang saya baca dengan Istighfar berkali-kali, menyadari bahwa hal yang saya yakini setidaknya 4 tahun ini salah.Pasalnya, saya membaca sebuah paragraf sebagai berikut :